Kamis, 29 Desember 2011

materi cara belajar efektif


 CARA BELAJAR EFEKTIF

1. Fokus adalah inti dari cara belajar efektif
Seseorang bisa menjadi sangat fokus jika sesuatu yang ia pelajari itu ia sukai, Dan menyenangkan baginya. Terlebih jika memang cara fokusnya untuk hal-hal yang mereka inginkan. Secara otomatis, maka ia akan bisa menjadi sangat fokus.
Satu contoh tentang cara untuk fokus adalah seperti berikut : Jika anda perhatikan, atau mungkin anda sendiri pernah mengalaminya. Yaitu ketika seorang lelaki berusaha mendapatkan cinta dari seorang wanita yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Biasanya lelaki tersebut akan sangat fokus, Dan berusaha keras supaya cepat mendapatkannya.
Dalam hal cara belajar efektif, Kita sebaiknya meniru contoh diatas. Yaitu dengan senang hati menyukai suatu pelajaran, Ditambah fokus. Dan berusaha dengan keras memahami pelajaran atau ilmu pengetahuan itu dengan cara yang paling tepat. Ini adalah cara belajar yang efektif.
2. Keinginan Untuk Menjadi Cerdas
Ada beberapa kutipan tentang keinginan, diantaranya seperti berikut :
  • Jika anda menginginkan sebuah benda, Kemudian anda fokus dan tekun melakukan cara-cara efektif yang mengarah kepada pencapaian benda itu, Maka Insya Allah anda akan mendapatkan benda tersebut.
  • Dan jika anda menginginkan diri anda menjadi cerdas. Kemudian anda fokus dan tekun melakukan cara-cara efektif yang menuju kepada kecerdasan, Maka Insya Allah anda akan menjadi cerdas.
Semakin besar keinginan kita, maka kemungkinan besar kita akan menjadi lebih kreatif untuk menemukan cara-cara yang paling efektif untuk mendapatkannya.
Fokus dan keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan Adalah faktor yang sangat kuat dalam hal cara belajar yang efektif dan efisien. Anda mungkin bisa membayangkan satu waktu ketika anda tidak memiliki keinginan. Tentunya anda akan bermalas-malasan saja, Bukan?
Faktor-faktor lain supaya bisa mudah belajar se cara efektif adalah faktor lingkungan dan wawasan. Pikiran manusia identik dengan apa yang dia tahu, dia lihat dan rasakan. Itulah wawasan atau pengetahuan. Pikiran bawah sadar kita dikuasai oleh dari mana kita menerima informasi.
Jadi misalkan anda ingin bisa memahami ilmu fisika, Maka cara yang paling efektif adalah anda harus menyukai ilmu fisika tersebut, lalu anda semestinya memiliki hobi dalam membaca artikel-artikel atau makalah yang berhubungan erat dengan ilmu fisika itu. Dan akan lebih baik lagi, jika anda mau bergaul di lingkungan orang-orang yang memang menyukai ilmu fisika seperti anda. Mungkin disana anda bisa berbagi pengetahuan tentang fisika dan bisa belajar bersama-sama. Sehingga akan ada lebih banyak lagi ilmu fisika yang bisa anda pahami, dan jadikanlah hal tersebut sebagai satu motivasi belajar.
Hal yang sama juga berlaku untuk belajar bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain atau bidang ilmu yang lain.

Jumat, 23 Desember 2011

Persembahan Spesial Dihari Ibu

DELAPAN KEBOHONGAN SEORANG IBU


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya darikebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas daripenderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak,aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA


Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping saya
dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA


Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata
:"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang
dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata: "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT


Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah
kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA


Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim
balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM


Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian
memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang
ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "angan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.


Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba
dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah
bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan
kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Cerita Motivasi : Sukses Itu Sangat Mudah

Sukses Itu Sangat Mudah

Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah, cukup memelihara kebiasaan yang baik.
Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb. Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid-murid lain menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah, cukup punya inisiatif sedikit saja
Seorang anak berkata kepada ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.
Ibu menjawab: “Mengapa? Anak menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.
Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.
Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur.
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.
Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.
Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.” Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.” Dan ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi. Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana .

Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak “sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.
Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira. Ada yang bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa: “Karena barang bawaan saya sedikit.”

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.

Cerita Motivasi : Garam dan Telaga

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.
Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.
“Segar.”,… sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, …jawab si anak muda.
Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.
“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”
Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Analisis Lingkungan Makro


   Analisis Lingkungan Pemasaran Makro

Learning Objectives
-          Mengidentifikasi lingkungan yang berpengaruh terhadap penciptaan peluang pemasaran.
-          Mempelajari tentang cara melakukan analisis lingkungan pemasaran.
-          Mempelajari keterkaitan antara analisis lingkungan umum dan proses manajemen pemasaran.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, beberapa fenomena menarik dapat kita amati baik dibidang sosial, ekonomi, kebudayaan maupun politik. Dari fenomena yang ada itu, hal yang perlu dicermati adalah bahwa perubahan yang terjadi pada bidang – bidang tersebut mempunyai implikasi kebijakan bagi aktivitas dunia bisnis. Sebagai satu contoh, keberhasilan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana, dalam banyak hal sangat mempengaruhi pola kegiatan masyarakat tidak hanya di bidang ekonomi saja tetapi juga pada bidang – bidang lainnya yang terkait.
Analisis lingkungan eksternal yang menjadi topic bahasan adalah mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis ( opportunities ) atau bahkan ancaman ( threats ) bagi perusahaan. Analisis ini dibutuhksn tidak hanya keterbatasan pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan dari mana dan untuk apa hasil analisis itu digunakan.
3.1. LINGKUNGAN UMUM ( GENERAL ENVIRONMENT )
            Lingkungan umum ( General Environment ) yang dimaksud dalam hal ini adalah kumpulan dari berebagai factor lingkungan mekro-eksternal, baik secara lengsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi dinamika organisasi perusahaan. Namun demikian, mengingat luas atau cakupan dan kedalaman fungsi sektoral, maka secara umum, lingkunga tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga sektor : sosial- ekonomi, teknologi, dan pemerintah.
Sektor Sosial-Ekonomi
            Sector Sosial-Ekonomi mengamati terutama akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Tiga faktor utama yang akan dibahas pada sektor ini adalah: kondisi perekonomian, pengaruh iklim, dan lingkungan social semuanya dapat membantu atau menghambat pencapaian tujuan perusahaan.

Kondisi Perekonomian
            Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian dalam pemrakiraan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keberuntungan dan kesuksesan perancangan strategi perusahaan. Faktor kondisi perekonomian yang perlu dikaji secara spesifik mencakup:
-          Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis ( business cycle ) seperti: depresi, resesi, recovery, dan tahap kemakmuran.
-          Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas-komoditas tertentu yang mempunyai nilai strategic. Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khususnya dalam penentuan harga dan tingkat upah karyawan.
-          Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
-          Informasi tentang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar Negara.
Kondisi Alam
            Perubahan kondisi alam kadangkala memang sulit untk diperkirakan sebelumnya. Namun demikian ini bukan berarti bahwa faktor ekologi dan kondisi alam dapat diabaikan begitu saja dalam perancangan strategi pemasaran. Beberapa jenis komoditas khusunya hasil pertanian akan sangat terpengaruh karena perubahan faktor musim dan kondisi alam lainnya.
Kondisi Sosial
            Bagian terakhir dari faktor sosial-ekonomi menitik beratkan pada tata nilai ( values ) dan sikap ( attitudes ) masyarakat, termasuk di dalamnya adalah pelanggan dan karyawan, yang semuanya mempengaruhi strategi perusahaan. Perubahan tatanilai dan sikap masyarakat akan membawa pengaruh terhadap gaya hidup (life style) yang pada gilirannya mempengaruhi permintaan akan produk perusahaan.
            Lebih khusus, identifikasi atas variable yang membantuk gaya hidup pada suatu masyarakat tertentu dapat diukur dari tiga hal (1) bagaimana masyarakat mengalokasikan waktu yang dimiliki ke dalam berbagai aktivitas ( activities ), (2) factor apa yang dianggap sebagai penentu minat ( interests ) masyarakat terhadap lingkungannya, dan (3) bagaimana pendapat ( opinions) mereka terhadap lingkungan sekitarnya. Ketiga faktor yang membentuk gaya hidup masyarakat tersebut banyak membantu manajer terutama dalam menentukan segment pasar yang dilayani.

Beberapa contoh berikut dapat membantu memperjelas tentang bagaimana faktor sosial-ekonomi dapat menimbulkan kesempatan dan ancaman bagi perudsahaan seperti:
-          Keberhasilan program Keluarga Berencana dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat berpengaruh terhadap pola kebiasaan berperilaku masyarakat selama ini. Pemahaman atas Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dalam banyak hal telah menggantikan konsepsi tentang “banyak anak banyak rezeki” yang terutama dianut oleh masyarakat jawa.
-          Keberhasilan dalam pengendalian laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan formal yang mampu diselesaikan oleh masyarakat. Pengaruh terbesar dari menigkatnya “angka-melek-huruf” pada masyarakat adalah munculnya sikap dan pandangan baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup (the quality of life) yang diharapkan dari bekerja.
Sektor Teknologi
            Di samping memahami dampak factor sosial-ekonomi terhadap produk, pasar, dan cara berbisnis, maka seorang manajer puncak kini seolah juga “dipaksa” untuk memahami pengaruh perubahan factor teknologi terhadap kegiatan operasi, dan kemampuan untuk menciptakan produk. Adanya perubahan teknologi selain dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis dan perbaikan upaya mencapai tujuan organisasi, hal itu dapat juga merupakan ancaman bagi kelangsungan produk perusahaan yang sudah ada. Beberapa contoh produk teknologi sebagai “pendobrak” yang mampu menciptakan kesempatan sekaligus ancaman terhadap kegiatan bisnis antara lain: computer, transistor, perkembangan teknik genektika tanaman, dan pendayagunaan tenaga surya.
            Oleh karenanya, perubahan teknologi sudah tentu akan banyak berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk.
Sektor Pemerintah
            Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke konsumen sangat besar. Alat kendali Pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis.
Selain itu, pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal pengaturan atau tataniaga berbagai komoditas termasuk di dalamnya komposisi penggunaan tenaga kerja dan pengendalian suppy produk.
            Konsekuensi logis yang muncul kemudian adalah bahwa sector pemerintah juga mempunyai andil yang cukup besar dalam upaya penentuan pilihan strategi pemasaran. Peran pemerintah sangat dominan dalam kaitannya dengan penciptaan kesempatan dan sekaligus ancaman  terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai kesempatan bisnis yang ditimbulkan dari sector pemerintah antara lain:
-          Pemerintah adalah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat dipergunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di sector sosial-ekonomi. M,eningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukkan semakin banyak kebutuhan produk yang akan diperuntukkan bagi masyarakat dalam bentuk prasarana fisik dan bentuk pengeluaran lainnya.
-          Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat dalam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar. Di samping pemerintah sebenarnya juga berkepentingan dengan tumbuhnya industry dan kegiatan ekeonomi domestik 

3.2. TEKNIK ANALISIS LINGKUNGAN
            Bagi manajer pemasaran, hal penting yang perlu dicermati atas factor lingkungan terutama adalah bentuk, fungsi, dan keterlkaitan antar sector. Kajian lengkap atas berbagai sector dirasa perlu mengingat tidak seluruh faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang sama terhadapseluruh perusahaan.
            Cara pertama yang dapat dipergunakan untuk menganalisis lingkungan adalah melalui pengumpulan informasi verbal dan tertulis dari berbagai sumber. Informasi verbal dapat dikumpulkan dengan pendekatan formal maupun informal. Sumber data bagi pengumpulan informasi verbal mencakup penggunaan media electronik.  Karyawan, pelanggan, perantara, pesaing, konsultan, dan bahkan juru bicara pemerintah yang ditunjuk.
            Cara kedua adalah dengan cara merancang sistem informasi menajemen dalam organisasi. Pada umumnya, pengertian system informasi manajemen yang dimaksudkan lebih diarahkan pada penciptaan dua kelompok utama: system Pendukung Keputusan (Decision Support System) dan system Informasi Strategik (Strategic Information System). Implikasi yang ditimbulkan dari kedua bentuk rancangan system tersebut memang akan bervariasi. Hal itu akan sangat tergantung pada tiga dimensi yang berpengaruh: tingkatan manajerial, struktur data, dan fungsi manajemen yang harus dilakukan.
            Decision Support System (DSS) tidak lain adalah sistem informasi yang dirancang untuk membantu pihak manajemen dalam pengambilan keputusan dalam kondisi yang unik (tidak berulang) dengan menggunakan data yang tidak terstruktur. DSS akan banyak digunakan terutama dalam menghadapi situasi yang tidak terduga dan membutuhkan informasi secara tepat, akurat, serta relevan dengan permasalahan yang dihadapi oleh pihak manajemen.
            Sedangkan Sistem Informasi Strategik (Executive Support System) pada prinsipnya adalah satu sistem informasi yang dirancang untuk membantu manajemen puncak dalam mendapatkan dan menggunakan informasi yang diperlukan bagi kepentingan organisasi.
            Pendekatan ketiga yang dapat dipergunakan adalah dengan melakukan pemrakiraan secara formal. Pada umunya pemrakiraan situasi seperti ini banyak dilakukan oleh konsultan tertentu atas permintaan pihak manajemen. Pada akhir-akhir kini juga berkembang sekelompok konsultan yang bergabung untuk membuat berbagai kajian dan prospek atau bahkan “meramal” kegiatan bisnis di masa datang.
3.3. PROSES DIAGNOSIS LINGKUNGAN
            Proses diagnosis pada prinsipnya adalah merupakan kelanjutan tindakan dalam proses analisis. Dalam arti yang luas, proses diagnosis akan member penilaian yang signifikan terhadap berbagai kesempatan dan ancaman yang ditemukan selama proses analisis lingkungan.
            Yang diperlukan dalam proses diagnosis adalah pemahaman atas berbagai factor penentu hasil diagnosis lingkungan. Berbagai factor tersebut diantaranya adalah karakteristik individu seorang strategic manager, pengaruh jenis pekerjaan, dinamika kelompok, dan faktor lingkungan fisik lain yang mempengaruhi keputusan manajerial.
Karakteristik Individual
            Sejumlah karakteristik individual yang mungkin untuk diidentifikasi antara lain adalah pengalaman manajerial yang relevan yang dimiliki, aspirasi manajer, persepsi manajer terhadap perubahan factor lingkungan, dan dorongan psikologis yang melekat pada diri manajer dalam melihat dunia disekitar.
            Semakin lama pengalaman seorang manajer melakukan diagnosis ini merupakan tendensi yang semakin akurat dan berkualitas terhadap hasil diagnosis yang dilakukan.
            Sedangkan persepsi individual terhadap lingkungan akan banyak bertumpu pada kemampuannya dalam menghadapi factor ketidakpastian atas informasi. Seseorang yang mempunyai tippologi risk-aversive atau menolak risiko, maka kebanyakan keputusan yang diambil akan bersifat konservatif. Sebaliknya, seorang yang mempunyai pola sebagai risk-seeker akan tampak lebih agresif dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan. Sudah tentu resiko yang ditempuh akan mencakup resiko yang dapat diperkirakan pada konsepsi rasionalitas terbatas (bounded rationality).
Pengaruh Jenis Pekerjaan
            Jenis pekerjaan tertentu mempunyai dampak terhadap kemempuan manajer dalam melakukan diagnosis faktor lingkungan. Adanya tekanan waktu (time pressures) dan stress dapat mengurangi kemampuan manajer dalam melakukan serangkaian diagnosis. Dalam banyak kasus dapat diamati bahwa semakin sedikit time pressure yang ditimbulkan, maka semakin kecil kemungkinan terjadi kesalahan dalam diagnosis.
Pengaruh Dinamika Kelompok
            Seringkali dijumpai bahwa proses diagnosis factor dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam tim manajemen. Keberhasilan dari model semacam ini akan sangat tergantung antara lain pada semangat kelompok ( team spirit), derajat kohesivitas anggota kelompok, dan pengaturan pola kekuatan dalam organisasi. Perubahan dari masing – masing sub factor tersebut akan banyak menentukan keberhasilan diagnosis.















DAFTAR PUSTAKA

-          “ David L Loundon dan Albert J. Della Bitta, Consumer Behaviour Concepts and Applications, McGraw-Hill Book Company, Thrid Edition, 1988, p 118-127

-          “ Laura Zinn etal, “Move Over, Boomers the busters are here-and they’re angry”. Business Week, 14 Desember 1992, p 34-40
















Resume Buku Agama karya PROF. Dr. H.M. RASJIDI


                                TUGAS RESUME BUKU
“ EMPAT KULIAH AGAMA ISLAM “
KARYA : PROF. Dr. H.M. RASJIDI

                                TUGAS

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DOSEN PENGAMPU : Dr. DARYONO,M.S.I
DISUSUN OLEH :
NAMA              :     MOH ROZIKIN
NIM                   :     B.131.08.0280
FAK.                  :     S1 - MANAJEMEN
UNIVERSITAS SEMARANG
2009

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas meresume buku yang berjudul “ Empat Kuliah Agama Islam” Karya PROF. Dr. H.M. RASJIDI ini dengan baik dan lancar.
Dalam kesempatan ini tak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, baik dalam bantuan pembuatan tugas maupun bimbingan yang diberikan, khususnya kepada :
1.            Bapak Dr. DARYONO,M.S.I, selaku dosen yang telah memberikan tugas kepada kami
2.            Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan bantuan secara material dan spiritual
3.            Teman-teman dan seluruh pihak yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
Penyusun menyadari bahwa tugas meresume ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu  penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca, sehingga pada akhirnya tugas meresume ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dalam membuka pikiran logic kita akan arti agama sesungguhnya.


Semarang, 1 Agustus 2009


Penyusun




DAFTAR ISI


Kata Pengantar.........................................................................................          i
Daftar Isi....................................................................................................          ii
Isi        A.  Samakah semua agama itu?......................................................          1
1.      Persamaannya.....................................................................          1
2.      Perbedaannya......................................................................          1
            B.  Bagaimana sejarah agama Hindu, Budha, Kristen& Nasrani?.          2
1.      Sejarah agama Hindu..........................................................          2
2.      Sejarah agama Hindu sesudah Budha................................          4
3.      Sejarah agama Budha.........................................................          7
4.      Sejarah agama Kristen........................................................          8
5.      Sejarah agama Nasrani........................................................          9
            C.  Bagaimanakah konsep KeTuhanan dalam agama
                  Hindu, Budha, & Kristen?........................................................          10
1.      Konsep keTuhanan agama Hindu.......................................          10
2.      Konsep keTuhanan agama Budha......................................          11
3.      Konsep keTuhanan agama Kristen.....................................          11
            D.  Sumber – sumber kitab injil Perjanjian lama dan perjanjian
                  baru...........................................................................................          11
1.      Sumber – sumber kitab injil perjanjian lama.......................          11
2.      Sumber – sumber kitab injil perjanjian baru........................          12
            E.   Sejarah timbulnya Trinitas & apa Trinitas itu?..........................          12
1.      Sejarah Trinitas...................................................................          12
2.      Apa Trinitas itu?.................................................................          13
Penutup    Pendapat saya tentang Trinitas.................................................          14

A. Samakah  semua  agama  itu?

1.                 Persamaannya
Pada dasarnya semua agama itu sama, dan semua agama mengajarkan kebaikan serta menuntun manusia untuk dapat hidup bahagia. Didalam memeluk suatu agama, maka kita akan dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Apabila kita mempunyai suatu keyakinan bahwa hanya Tuhan yang patut kita sembah, niscaya Tuhan akan membalas setimpal sesuai dengan amal ibadah kita. Pada hakekatnya semua agama mempunyai suatu sesembahan yang diagung – agungkan dan semua agama itu relatif yaitu sebagai alat untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik.
Semua agama juga mempunyai tujuan yang sama, yaitu mendorong kita untuk melakukan yang baik dan menghindari sutatu kejahatan,serta berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hanya caranya yang berbeda, orang islam pada hari jum’at pergi ke masjid, orang Kristen pada hari Ahad ke Gereja, sedangkan orang Hindu memuja di suatu candi / di tempat yang sunyi jauh dari tempat – tempat yang ramai, melakukan untuk melalukan meditasi [ pendekatan diri kepada Tuhannya ].

2.                 Perbedaannya
  Setiap agama mempunyai sesembahan yang berbeda, tergantung pada seseorang yang memeluk agama tersebut. Agama yang paling mutlak dan hakiki adalah agama islam, karena merupakan agama wahyu yang murni dari Allah dan mempunyai kitab yang ajarannya benar. Kemudian cara pemeluk untuk menyembah Tuhan mereka yaitu mereka mempunyai cara khusus untuk melakukan penyembahan tersebut. Ajaran yang dibawa oleh setiap agama pun juga berbeda – beda, yaitu dalam mengajarkan cara berkehidupan sebagai seorang hamba yang taat. Agama islam merupakan agama yang paling benar dari semua agama yang ada di dunia ini.
Maka dapat disimpulkan bahwa semua agama itu tidak sama, dan agama itu berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya, malah perbedaan – perbedaan itu kadang sedemikian prinsipilnya sehingga dapat membawa umat suatu agama memusuhi bahkan memerangi umat agama yang lain. Disamping itu, tujuan sejarah tersebut meyakinkan kita bahwa perbedaan – perbedaan dalam agama itu tidak dapat kita elakkan. Ini adalah suatu realitas dunia yang kita lihat di masa lampau dan saat ini.

B. Bagaimana sejarah agama Hindu, Budha, Kristen, & Nasrani?

1.           Sejarah Agama Hindu
Sebenarnya agama hindu bukanlah agama dalam arti biasa. Agama Hindu sebenarnya adalah suatu bidang keagamaan dan kebudayaan, yang meliputi sejak zaman kira – kira 1500 S.M. Hingga zaman sekarang. Dalam perjalannannya sepanjang abad – abad itu, agama Hindu berkembang sambil berubah dan terbagi – bagi, sehingga agama ini memiliki ciri – ciri yang bermacam – macam dan oleh penganutnya kadang – kadang diutamakan, tetapi kadang – kadang tidak diindahkan sama sekali. Karena pentingnya agama Hindu di Indonesia, yaitu dari segi pengaruhnya dalam kebudayaan jawa, maka agama ini akan kita bicarakan secara terperinci.
Menurut para sarjana yang mempelajari agama Hindu, sejarah tersebut akan dibagi sebagai berikut :
1)                  Zaman Weda ( ajaran Kitab Weda )
Periode ini dimulai sejak masuknya agama Aria di Punjab sampai masuknya agama Budha pada kira – kira tahun 500 S.M. Zaman Weda dibagi menjadi 3 ( tiga ) periode :
§    Zaman Weda purba dari 1000 S.M sampai 1500 S.M. Pada waktu itu bangsa Aria yang datang dari utara masih berada di Punjab di daerah sungai Indus ( Sindu ) dan belum bertemu dengan peradapan India.
§    Zaman Brahman, mulai tahun 1000 S.M. sampai 750 S.M. Pada zaman tersebut para kepala agama atau Brahman sangat berkuasa. Timbullah kitab – kitab baru dan pertemuan dengan peradapan India asli.
§    Zaman Upanishad dari 750 S.M sampai 500 S.M. pada zaman ini falsafat Hindu mulai berkembang dan pusat peradapan berpindah dari lembah sungai Indus ke lembah sungai gangga.
2)                  Zaman agama Budha
yakni mulai 300 S.M. sampai 500 S.M. pada zaman ini muncul agama Budha dan akhirnya agama Hindu mengalami perubahan.
3)                  Zaman agama Hindu
seperti yang dikenal sampai sekarang, dimulai pada 300 S.M. sampai sekarang.

Pada zaman Weda Purba, manusia percaya akan adanya alam lain disamping dunia ini, dimana “Para Dewa ( yang baik ) berada disamping para Roh jahat”. Kitab Rig Weda ( Weda puji – pujian ) menyebutkan adanya 3 dewa yaitu : Dewa Langit, Dewa Bumi, dan Dewa Angkasa. Diantara Dewa Langit kita dapatkan Dewa Waruna, Surya, Wisnu, dan diantara Dewa Angkasa kita dapatkan Indra atau Dewa Perang, Maruta ( Dewa Taufan ) dan Wayu ( Dewa Angin ).

Sesungguhnya dewa – dewa agama Hindu pada zaman Weda Purba itu tidak lain hanya personifikasi kekuatan – kekuatan alam. Dewa Surya menjadi Matahari, Indra menjadi hujan. Selain sajian – sajian kepada kekuatan alam tersebut diatas, agama Hindu cenderung kepada magi atau sihir yakni menimbulkan kekuatan – kekuatan dengan adanya mantra.
Pada zaman Brahmana timbul system kasta : Brahmana ahli agama, Ksatria ahli perang, Waisya pekerja, Sudra rakyat rendah dan hamba yang masing – masing tetap ada sampai sekarang. Pada zaman Weda periode terakhir, yakni Upanishad ( 750 – 500 S.M. ). Upanishad berarti duduk dibawah kaki guru untuk mendengarkan ajarannya.
Pada zaman Upanishad ini, muncul konsep – konsep brahmana, Atman, Karma, Samsara, dan Moksa.
Dari apa yang tersebut diatas, kita dapat mengikuti bahwa dalam agama Hindu periode Upanishad yaitu manusia percaya kepada Pantheisme. Tuhan adalah kehidupan dari pada segala yang hidup.
Selain dari pada itu, agama Hindu Upanishad menjadikan hidup ini tak berarti. Kita harus melepaskan diri dari segala perbuatan, supaya kita mencapai tingkat Moksa atau pelepasan.

2.           Sejarah Agama Hindu  Sesudah Budha

Pada zaman timbulnya agama Buddha ( 500 – 300 S.M ) ini, timbullah apa yang dinamakan YOGA. YOGA adalah suatu cara untuk sampai kepada pengalaman mistik. Buku pegangan Yoga adalah Yoga Sutra yang dikarang oleh Patanjali pada abad 5.
Karena keinginan – keinginanya, manusia tidak mengerti hakekat yang sebenarnya. Keadaan semacem itu, yaitu tidak tahu hakekat, disebut “awidya”. Orang dapat mencapai kelepasan jika ia mengganti awidya dengan widya ( Pengetahuan ), yakni ia harus menang atas keinginannya. Siapa yang dapat melepaskan diri dari kehausan kepada benda – benda, ia menjadi tak bernafas ( Wairagya ) dan tak akan memperdulikan kesenangan.

Adapun agama Hindu setelah agama Buddha, yakni semenjak abad 3 SM. Sampai sekarang, dapat diuraikan secara ringkas sebagai berikut :
1.            Dalam periode ini terbentuklah Trimurti ( Tiga Serangkai ), yakni Tiga Dewa : Brahma, Wisnu dan Siwa. Brahma sebagai dewa yang menciptakan ala mini, Wisnu sebagai sebagai dewa yang memelihara dan Siwa yang merusak. Dewa Brahma digambarkan sebagai patung yang memiliki empat kepala. Wisnu di gambarkan seperti memelihara empat tangan . sedangkan Dewa Siwa perusak itu, juga disembah sebagai Batara Guru dan juga disembah sebagai Lingga ( Simbol Kelamin Lelaki ).
2.            Dalam masa setelah agama Buddha ini, timbullah dua epik ( syair kepahlawanan ) Ramayana dan Mahabaratayang sampai sekarang disajikan kepada orang ramai dalam cerita wayang. Epik Ramayana ditulis oleh Walmiki, sedang Mahabarata ditulis oleh Wyasa.
Untuk mengetahui isi cerita Ramayana dan Mahabarata, dibawah ini saya kutipkan dari karangan Dr. Harun Hadiwiyono sebagai berikut :

a.   Ramayana
            kitab ini ditulis oleh Walmiki. Agaknya kitab ini sudah mengalami sejarah yang berabad – abad sebelum mendapatkan bentuknya yang terakhir.
            Kitab ini menceritakan tentang Rama. Bagian yang pokok dari kitab ini di pandang sebagai adi-kawya, artinya : Syair kepahlawanan yang pertama.
b.   Mahabarata
            Bagian tertua dari kitab Mahabarata ini di susun oleh Wyasa. Bilamana hal itu terjadi, tak seorangpun yang mengetahuinya . yang terang ialah bahwa kitab ini sudah pada waktu agama Buddha timbul. Bentuk yang sekarang mungkin terjadi diantara abad kedua SM dan abad Kedua M.

c.   Bhagawadgita
            Kitab ini berarti Nyanyian Tuhan. Agaknya kitab ini semula menjadi suatu kitab – pegangan bagi para Bhagawata, yaitu menyembah Bhagawat. Bentuk yang sekarang ini sudah mengalami perubahan – perubah.
Dari uraian mengenai agama Hindu sebagai tersebut diatas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.   Mengenai Ketuhanan
            Agama Hindu mula – mula mengajarkan tentang adanya dewa yang banyak, dewa langit, dewa angkasa, dewa bumi dan lain – lain. Dan ini berarti politheisme. Tetapi dalam pada itu agama Hindu memberi ajaran akan adanya dewa tertinggi yaitu Brahman ( Henotheisme ) karena agama Hindu itu, sebagai yang dikatakan oleh Gorinda Das, adalah suatu proses, maka dewa tertinggi tersebut kemudian digambarkan sebagai asal segala kejadian, dan berada dalam semua yang ada. Dengan begitu agama Hindu menjadi Pantheisme. Trimurti / tiga serangkai : Brahman, Wisnu dan Siwa digambarkan sebagai aspek dari Brahman atau Wisnu dan Siwa menjadi identik dengan Brahman.
2.   Mengenai Terjadinya Alam
            Pada zaman Upanishad ( 750 – 500 SM ) timbullah anggapan bahwa dunia ini terjadi karena emanasi atau faidh dari Brahman.
3.   Mengenai Manusia
            Sebagai salah satu dari yang ada, manusia juga berasal dari emanasi Tuhan. Bahwa dalam manusia itu terdapat Tuhan, hidupnya, nafasnya, segala anggota badannya merupakan tempat kekuatan ilahi. Manusia dan Tuhan adalah sama.
4. Mengenai Sikap Manusia Terhadap Tuhan
            Dewa – dewa dapat dikerahkan untuk keperluan manusia dengan jalan sajian – sajian dan mantra – mantra. Pada zaman Brahman ( 1000 – 750 SM ) KASTA Brahmalah yang melakukan tekhnik mempengaruhi Dewa – dewa tersebut dengan sajian – sajian dan Mantra – mantra mereka.      

3.        Sejarah Agama Budha

Agama Budha dinisbahkan kepada Budha, yaitu julukan dari Pangeran Sidarta atau pendiri agama tersebut. Sidarta dilahirkan pada pertengahan abad 6 S.M. dari kalangan ningrat Gautama, dari kasta Ksatria. Bapaknya adalah seorang raja, kepala suku Rakyat di India Utara, 100 mil dari benares, di kaki gunung himalaya. Sidarta kawin sebelum umur 20 tahun dengan putri seorang raja. Kemudian mempunyai anak seorang putra, tetapi Sidarta meninggalkan istana untuk mencari jalan untuk mengatasi penderitaan dan kejahatan yang ia lihat. Ia memakai jubah kuning yang dipakai para biksu dan menuju ke pegunungan Rajagaha, dimana ia menemui dua orang Brahman yang hidup dalam gua. Selama enam tahun ia mempraktekkan hidup yang sederhana sekali, Sehingga ia bersama lima orang pengikutnya sudah menjadi tulang dan kulit semata – mata.
Sidarta mendapat keyakinan bahwa segala penderitaan adalah keinginan dan keyakinan itu timbul karena kehendak untuk hidup dan untuk memiliki. Seorang tidak akan mencapai ketentraman nirvana sebelum ia insyaf. Untuk mencapai nirvana seseorang harus menempuh delapan jalan, yaitu : sikap mental yang benar, mamahami secara benar, aspirasi yang benar, cara bicara yang benar, cara hidup yang benar, etika yang benar, usaha yang benar dan berpikiran yang benar. Setelah Budha mendapat ilham tersebut, ia tidak memasuki nirvana karena selalu ingat pada penderitaan manusia.
Ia hidup di dunia ini untuk mengajarkan “Jalan Tengah”. Jalan tengah yang berlandaskan “Empat Kebenaran” yang mulai dengan “Delapan Jalur” yang murni merupakan jalan tengah antara di satu pihak agama Hindu ia mencari kelepasan (Emansipasi) dengan jalan pengetahuan dan pekerjaan dan dilain pihak, Jainism yang ingin mencapai emansipasi dengan jalan “Escetism” ( hidup zuhud atau sederhana ) yang amat berat.
Dalam agama Budha system kasta, cara – cara ibadat yang ditetapkan oleh golongan Brahman, kesatuan alam dan manusia seperti diajarkan oleh Upanishad, konsep Ketuhanan dan konsep Atman sebagai jiwa perorangan, semua itu ditiadakan sebaliknya, ajaran tentang karma, renkarnasi dan transmigrasi nyawa seperti yang diajarkan agama Hindu tetap dianut.

4.            Sejarah Agama Kristen
Setelah Nabi Isa wafat ( menurut injil matinya disalib dan hidup dilangit, menurut islam tidak disalib dan telah wafat ) para pengikutnya dan dipimpin oleh dua belas sahabat Nabi Isa, yang dalam Al Qur’an dinamakan Hawari. Sahabat – sahabat Nabi Isa mempropagandakan agama Kristen keseluruh Kerajaan Romawi, khususnya ibukotanya yaitu Roma. Petrus menemui ajalnya di Roma akibat pembunuhan. Kuburan Petrus sekarang menjadi Katedral St. Peter, yang merupakan pusat vatikan.

Orang yang besar jasanya dalam agama Kristen adalah Paulus. Ia seorang Yahudi dari Tarsus dan sebelumnya bernama Saul. Ia aktif dalam menganiaya umat Kristen, tetapi dalam perjalanannya antara Damaskus dan Jarusalem ia merasa melihat Nabi Isa yang memarahinya, mulai saat itu ia menjadi pemimpin Kristen yang sangat besar, mempropagandakan agama Kristen kepada orang – orang Yahudi di perantauan, dan suratnya kepada mereka itu merupakan bagian terpentingdalam Injil ( Perjanjian Baru ).

Disamping jasanya menyiarkan agama Kristen kepada umat Yahudi perantauan, ia menarik oranh – orang yang bukan yahudi, karena mereka itu banyak dan diharapkan. Selama 3 (tiga) abad setelah Nabi Isa wafat, umat Kristen sangat berpegangan pada kenagangan – kenangan tentang Nabi Isa dan oleh karena itu dalam sejarah mereka dinamakan masehi, artinya penganut setia kepada Al Masih ( Kristus ), yang diusap dengan minyak kasturi, mereka itu dianggap sebagai orang yang tidak setia kepada Kerajaan Romawi, dicari – cari dan jika menemukan maka akan disiksa dan dibunuh.

Dalam masa toleransi orang – orang masehi mengatur diri mereka dalam kelompok – kelompok yang disebut Gereja. Mereka itu dipimpin oleh seorang ketua ( Presbyter ) dan pemilik ( Episcopal ). Para pemilik dibawah para pembesar ( Patriach ) yang berkedudukan di Konstantinopel. Kaisar Constantin sendiri memeluk agama Masehi pada tahun 323 dan menjadikan agama masehi menjadi agama resmi Kerajaan Romawi. Kemudian agama Masehi tersiar diantara suku – suku Jerman. Clovis, Raja Perancis memeluk agama Masehi pada tahun 496. Kemudian tersebar hingga seluruh Eropa.

5.        Sejarah Agama Nasrani
Sejarah agama Kristen bermula saat lahirnya Isa as. Yang merupakan anak dari Siti Maryam. Ia adalah seorang Yahudi dari Nasareth. Oleh karena itu agama yang dibawa oleh Nabi Isa as adalah agama Nasrani. Kelahiran Nabi Isa merupakan kehendak Allah, Isa lahir dari rahim Siti Maryam yang pada waktu itu masih perawan. Atas izin Allah lahirlah Isa dan Malaikat JIbril sebagai perantaranya.Kemudian Isa diberi mukjizat oleh Allah untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa “aku lahir atas izin Allah”, dan ibuku adalah wanita suci.

Ketika Nabi Isa sudah berumur 30 tahun, ia berjumpa dengan Yahya, yang kemudian membaptiskannya secara kaum Essenes. Ia mengatakan bahwa Isa jauh lebih utama dari padanya. Yahya merasa dirinya tidak senilai dengan sepatu Nabi Isa.

Kehidupan Nabi Isa dari lahirnya sampai berumur 30 tahun tidak banyak diketahui orang, sebab ke-empat injil hanya memberikan kejadian – kejadian selama kira – kira tiga tahun, yakni ketika Nabi Isa melakukan tugasnya sebagai Nabi sampai peristiwa penyalipan. Tetapi ada dugaan keras, bahwa Nabi Isa mengukuti perjalanan suami ibunya, Yusuf yang disebut sebagai tukang kayu atau tukang batu.

Nabi Isa melakukan tugasnya sebagai Nabi  disekitar Danau Tobaria dan di desa – desa sekeliling, khususnya diantara rakyat jelata dan kaum nelayan. Beliau sangat suka bergaul dengan fakir miskin, sehingga didalam injil ia telah disebutkan berkata : “Cilaka bagi orang – orang yang kaya dan orang – orang yang tertawa” (Lukas 6.24).

Satu sifat istimewa agama Nasrani adalah perasaan damai dan belas kasihan, serta rasa cinta kasih terhadap sesama orang yang dekat ( tetangga ), selalu disusul dengan sifat fanatik dan agesif terhadap orang yang beragama lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa agama Nasrani merupakan agama yang bersumber dari kehidupan yang nyata dari Nabi Isa as.

C. Bagaimana konsep Ketuhanan dalam agama Hindu,   Budha, Kristen ?

1.            Konsep ke Tuhanan agama Hindu
Agama Hindu mula – mula mengajarkan tentang adanya dewa yang banyak, Dewa Langit, Dewa Angkasa, Dewa Bumi dan lain – lain dan ini berarti politheisme. Tetapi agama Hindu memberi ajaran akan adanya Dewa tertinggi, yaitu Brahman ( henotheisme ). Karena agama Hindu itu merupakan suatu proses, maka dewa tertinggi itu digambarkan sebagai asal segala kejadian, dan berada dalam semua yang ada. Dengan begitu agama Hindu menjadi Pantheisme Trimurti atau tiga serangkai yaitu : Brahman, Wisnu, dan Siwa di gambarkan sebagai aspek dari Brahmana atau Wisnu dan Siwa menjadi identik dengan Brahmana.


2.            Konsep keTuhanan agama Budha :
   Bahwa dalam ajaran Budha, umat Budha menganggap yang patut mereka sembah adalah Budha atau Bodhisatwa jelmaan dari Pangeran Sidarta yang telah lama bertapa untuk mendapatkan ilham. Kemudian sang Budha terpanggil untuk meringankan penderitaan umat manusia di dunia. Ia tetap menyebarkan ajarannya hingga akhir hayatnya. Ajaran – ajaran yang Budha adalah tentang Dharma, Dharma yang Budha ajarkan berlandaskan 4 kebenaran yang mulia, yakni yang berpedoman pada akal dan perasaan manusia. Umatnya juga percaya bahwa ada kehidupan setelah mati. Jadi dalam agama Budha, umat Budha menyembah jelmaan Pangeran Sidarta yang kini menjadi Budha Gautama.

3.            Konsep ke Tuhanan agama Kristen :
   Dalam ajaran Kristen mereka menyembah Trinitas yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Ruhul Kudus. Walaupun umat Kristiani menganggap mereka golongan monotheisme ( agama Tauhid yang hanya menyembah satu Tuhan ). Mereka juga percaya Yesus Kristus merupakan anak Allah. Selain itu juga terdapat salib yang berarti lambang pembersihan dosa warisan leluhur  Adam dan Hawa. Konsep tersebut mereka yakini karena berdasarkan kejadian nyata pada waktu itu yang tertuang dalam Kitab Injil Perjanjian Baru, menyatakan tiga unsur itu adalah satu dan semua berasal dari satu Tuhan yakni Allah. Yesus merupakan anak Allah dan juga Bunda Maria sebagai ibu Yesus.


D. Sumber – sumber kitab Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

1.                  Sumber – sumber kitab Injil Perjanjian Lama :
a)Sumber – sumber yang disebutkan ( specified ).
Sebagai contoh : Dalam kitab keluaran XXIV : 4,7 disebutkan : Kitab Perjanjian ( Book of the Convenant ) yang diterima oleh Nabi Musa dari Tuhan di gunung Sinai. Buku itu merupakan sepotong batu yang ditulis pada dua wajahnya, kemudian diletakkan dalam  suatu tempat yang khusus.
b)      Sumber – sumber yang ditemukan jejaknya sampai asalnya ( teaced ), yakni dengan dibandingkan dengan tulisan – tulisan kuno dari Babylon, Mesir, Assyria dan lain – lain.
c)Sumber sumber yang didapatkan lewat penyimpulan ( inferred ), inference dilakukan berhubungan dengan adanya bermacam – macam anakronisme ( kesalahan – kesalahan dalam menghitung dan menetapkan tanggal ), kejadian yang disebut berulang – ulang dalam bentuk berlainan, atau kontradiksi, perbedaan dalam satu fasal, mengenai susunan kata ( style ), atau sifat ( quality ) atau tabiat dan bukti bahwa ada suatu pengarahan untuk memilih bahan baku tersebut.

2.                  Sumber – sumber kitab Injil Perjanjian Baru
Sejarah menunjukkan bahwa  mula – mula yang ada hanyalah bahan – bahan karya perorangan, seperti Injil Mateus, Markus dan lain –lain. Periode kedua merupakan periode dalam empat Injil dan surat – surat Paulus dikumpulkan menjadi satu. Periode ketiga adalah periode dimana lain – lain isi Perjanjian Baru dimasukkan periode ini diperkirakan pada abad IV atau V.

E. Sejarah timbulnya Trinitas dan apa Trinitas itu ?


1.                  Sejarah Trinitas :
Berawal dari pertentangan antara aliran Arius, Uskup Alexandria, yang mengatakan bahwa Tuhan Anak itu diciptakan oleh Tuhan Bapa, sedangkan aliran Athanasius ( Patriark Alexandria ) mengatakan bahwa Tuhan Bapa dan Tuhan Anak itu sama, dari zat yang sama. Kemudian diadakan konggres Nicea untuk membahas pertentangan tersebut. Perselisihan itu diselesaikan di Nicea tahun 325 dengan keputusan yang lebih memihak pada Athanasius.

   Setelah perselisihan antara Arius dan Athanasius selesai, muncul perselisihan antara Cyril dan Nestorius. Cyril berpendapat Yesus hanya ada satu pribadi yakni pribadi Tuhan, sedangkan Nestorius bahwa Isa berkepribadian ganda yakni berkepribadian Tuhan dan berkepribadian manusia. Dalam perselisihan tersebut orang mesir mengikuti Cyrilyang memilih aliran monophysite. Terjadi perkembangan mengenai doktrin – doktrin yang mengarah pada Trinitas tersebut dengan berbagai permasalahan yang terjadi.

   Permasalahan yang sangat krusial terjadi saat gereja Masehi terpecah menjadi dua : uskup – uskup disebelah Timur Suez berpihak pada Nestorius dan uskup – uskup disebelah Barat Suez berpihak kepada Cyril. Untuk memecahkan masalah tersebut diadakan suatu konggres di Ephesus pada tahun 431. Dalam konggres terjadi masalah yang mengakibatkan keputusan berpihak kepada Cyril, yaitu dalam Yesus ( Isa ) hanya ada satu kepribadian, kepribadian Tuhan.

   Pada tahun 444 Cyril meninggal, dan diadakan sinode di Ephesus tahun 449. dari sinode itu terbentuk suatu keputusan yang dinamakan “monophysite heresy” ( kemurtadan yang didasarkan atas kepercayaan bahwa Isa adalah Tuhan karena hanya mempunyai pribadi Tuhan.

2.                  Apa Trinitas itu?
Trinitas berasal dari kata Tri dan Nitas, yang berarti tiga sesambahan antara lain Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Ruhul Kudus. Kaum Nasrani menganggap ketiga sesembahan itu berasal dari satu zat yang sama. Tuhan Anak diciptakan oleh Tuhan Bapa. Tetapi dalam islam pernyataan tersebut sangat ditentang, karena dalam Al Qur’an mengatakan bahwa Tuhan tidak beranak dan tidak diperanakkan. Isa lahir murni karena kehendak Tuhan, bukan berarti Isa anak Tuhan. Kemudian kepercayaan mereka semakin kuat karena mereka melihat saat Isa masih bayi, Isa bisa berbicara dan Isa juga bisa menghidupkan manusia yang telah lama mati. Keanehan itu dianggap bahwa Isa benar – benar anak Tuhan, karena memiliki kekuatan yang melebihi manusia biasa. Itulah sebabnya mengapa Isa dianggap sebagai anak Tuhan.

PENUTUP
Pendapat  Saya Tentang TRINITAS

                        Pendapat saya mengenai Trinitas yaitu tidak benar, bukan karena saya seorang muslim. Namun penjelasan saya lebih kepada logika. Jika seseorang mempunyai 3 Tuhan maka akan timbul kebingungan akan arti Tuhan sebenarnya. Bukankan yang menciptakan dunia dan seisinya adalah Tuhan? Pertanyaanya, jika TRINITAS dipercaya, maka berarti dunia beserta isinya diciptakan oleh 3 Tuhan?? Jadi menurut hemat saya, TRINITAS  itu tidak ada dasarnya, karena sudah jelas diterangkan bahwa Tuhan itu Esa, dan arti kata dari Esa itu sendiri adalah Satu.
            Di dalam agama Islam juga sudah dijelaskan dalam Al Qur’an secara jelas bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Trinitas merupakan kepercayaan yang berasal dari fakta zaman dahulu, mereka percaya atas apa yang mereka lihat pada saat itu. Pada kenyataannya Isa bukan anak Tuhan, malainkan Isa lahir dari seorang wanita yang masih perawan yaitu Siti Maryam karena kehendak/kuasa Allah SWT dan lebih ditegaskan bahwa Isa adalah bukan anak Tuhan, karena Tuhan tidak beranak dan beristri.